Latar Belakang KARSA FRANDO " 89 "

Sekian lama setelah tamat dari SMPK Frateran Ndao tahun 1989 dan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga masing-masing alumni sudah tidak lagi bersama. Ketika dua puluh tahunan berlalu, mengikuti garis proses bumi yang terus menggelinding, berotasi dan beradaptasi dalam pergolakan dinamika kehidupan, pengalaman dalam proses dan menderasnya arus ikatan moral nostalgia, yang tak terbendung oleh lamanya waktu dan sekat apapun. Akhirnya dari momentum langkah yang di warnai nuansa persaudaraan dan kekeluargaan yang merenda dalam mufakat-sepakat,sehingga tanggal 27Desember 2008 Alumni Ndao menggelar Reuni Alumni dan sekaligus membentuk Wadah penghimpun yang disebut KARSA - FRANDO “89” (Ikatan Keluarga Besar Alumni SMPK Frateran Ndao Angkatan 89).

Kini usia Karsa- Frando 89 sudah mencapai dua tahun lebih dan sudah memasuki masa kepengurusan jilid dua. Bagi suatu wadah  tenggang waktu dua tahunan itu rasanya masa yang sangat belita. Pengalamandan proses belum seberapa. Konsololidasi dan koordinasi antar sesama alumni yang menyebar di seluruh pelosok tanah air, belum semua terjangkau. Untuk merangkul alumni yang di kabupaten Ende saja belum maksimal, (tercatat hamper sekitar 150 alumni) apalagi berbuat lebih banyak untuk almamater dan masyarakat umum lainnya belumlah seberapa dan agak sulit untuk diukur.

Meski demikian Karsa- Frando“89” telah melewati sejarah, ketika junjungan nilai persaudaraan dan pertemanan diikrarkan dan diwujudkan dalam tali pemersatu yaitu wadah/ikatan yang mengikat sesame saudara yang merasa diri satu angkatan. Karenanya bukanlah berlebihan kalau dari sekian angkatan alumni Ndao belum dapat mendeklarasikan diri dalam satu ikatan alumni, Angkatan 1989 dapat hadir dan menjadi sebuah sejarah dalam proses. Memang disadari perintis dalam sebuah proses tidaklah mudah semudah membalikan telapak tangan. Bahwa Membentuk sebuah organisasi sosial gampang - gampang sulit, ketika pandangan dan pikiran anggota mengedepankan untung dan rugi semua menjadi sirna, ketika kesibukan mendera setiap anggota ancamannya batal kegiatan, ketika kerinduan akan kebersamaan dengan harapan semua berkumpul/ada dan berjalan bersama-sama, urungan niat dari anggota, kekecewaan mendera.

Menamakan diri yang pertama menjadi berat karena untuk mempertahankan butuh pengalaman, kedewasaan, kemauan, keterbukaan dan saling menghargai menjadi senjata ampuh. Menjadi penting untuk di pertahankan mengingat ikatan ini dibentuk oleh begitu banyak dan beragamnya karakter, latar belakang pekerjaan, ekonomi, alamat tempat tugas dan kesibukan; semuanya dibangun diatas fondasi ikatan moral pertemanan/persaudaraan dan kekeluargaan. Adanya bumbu himpitan masalah yang melanda diseputar internal organisasi;dilengkapi lagi dengan adanya kritikan-kritikan baik yang bersifat membangun maupun pesimistis dalam menjalankan wadah perintis alumni ini; sehingga menjadi paduan adonan yang lengkap dan kompleks dalam perjalanannya.

Dalam dua tahun lebih usianya kini, dengan sisi lebih dan kurangnya Karsa - Frando “89”sudah banyak melakukan aksi-aksi nyata, seperti tertuang dalam program kerja pengurus,terealisasi dan tercatat dalam aksi. Melakukan aksi sosial dalam bentuk bantuan dan anjangsana serta aksi-aksi sosial umum lainnya baik yang dibuat oleh Karsa Frando “89” maupun oleh Badan/Dinas/Lembaga lainnya yang diikuti oleh Karsa –Frando “89”. Namun sebaliknya ada banyak keinginan sesuai harapan anggota atau bahkan harapan dari almamater SMPK Frateran Ndao Ende yang belum bisa terakomodir/ terlaksana.

Dari untaian rantai emas proses selama dua tahun lebih, tidak dapat dipungkiri adanya arus gesekan internal sesama anggota, selingan kegembiraan, keakraban, kekecewaan, ketidakpuasan, salah paham (mis communication) bahkan ancaman mundur dan bubar menjadi partikel reruntuhan, kekurangan tersebut tercebur dalam kutub positif menjadi jembatan emas kedewasaan wadah ini.

Karsa Frando “89” kini hadir dalam bentuk goresan tertulis, kiranya dapat bermanfaat bagi kita anggota terlebih khusus teman-teman yang di daerah atau wilayah luar kota Ende, untuk selalu diingat atau tidak mudah lupa demi membangun dan menjadikan wadah ini semakin berkembang serta lebih baik, terlebih khusus dalam membangun hubungan pertemanan/persaudaran, kekeluargaan, agar tetap terjalin walaupun terpisah oleh jarak, waktu dan ruang.